Pertanian merupakan sektor penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Di Desa Persiapan Pesisir Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, lahan pertanian menghadapi berbagai tantangan, seperti tingkat kesuburan tanah yang rendah dan risiko kekeringan akibat kondisi iklim pesisir. Musim kemarau yang panjang seringkali memaksa petani beradaptasi dengan jenis tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem. Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan varietas padi unggul GAMAGORA 7 kepada petani setempat.
GAMAGORA 7, singkatan dari Gadjah Mada Gogo Rancah 7, adalah varietas padi hasil pemuliaan oleh Pusat Inovasi Agroteknologi UGM. Varietas ini dirancang khusus untuk tumbuh di lahan sawah maupun tadah hujan, bahkan di lahan suboptimal. Dengan sejumlah keunggulan seperti produktivitas tinggi, umur panen yang lebih pendek, serta ketahanan terhadap hama dan penyakit, GAMAGORA 7 menjadi solusi potensial untuk meningkatkan hasil pertanian di wilayah Pesisir Mas.
Program pengenalan padi GAMAGORA 7 dilakukan dengan metode penanaman langsung di lahan tanpa proses pindah tanam. Tahapan awal dimulai dengan persiapan lahan menggunakan pengolahan tanah minimal (minimum tillage) untuk menjaga struktur tanah tetap stabil dan mempertahankan kelembapannya. Benih padi GAMAGORA 7 disebar langsung di petak lahan yang telah disiapkan, tanpa melalui tahap penyemaian di media terpisah.
Metode penanaman langsung ini memiliki beberapa keunggulan, seperti mengurangi stres tanaman akibat perpindahan media, mempersingkat waktu tanam, serta menurunkan biaya tenaga kerja. Petani juga diajarkan menerapkan metode tanam legowo untuk meningkatkan populasi tanaman per hektare serta memaksimalkan penyerapan sinar matahari, yang berkontribusi pada peningkatan hasil panen.
Pemupukan dilakukan secara berimbang dengan kombinasi pupuk organik dan anorganik, yang bertujuan menjaga kesuburan tanah serta mendukung pertumbuhan optimal tanaman padi. Irigasi dikelola dengan baik untuk memastikan tanaman tetap mendapatkan pasokan air yang cukup, meski di lahan tadah hujan.
Keunggulan Padi GAMAGORA 7
Padi GAMAGORA 7 memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya solusi ideal bagi petani di wilayah pesisir:
- Produktivitas Tinggi: Mampu menghasilkan rata-rata 7,95 ton per hektare, dengan potensi maksimal mencapai 9,8 ton per hektare.
- Umur Panen Pendek: Dapat dipanen dalam waktu sekitar 104 hari setelah tanam, lebih cepat dibandingkan varietas lainnya.
- Tahan Hama dan Penyakit: Memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2, penyakit hawar daun bakteri patotipe III, serta penyakit blast ras 033, 073, dan 133.
Hasil uji coba di lahan Desa Persiapan Pesisir Mas menunjukkan bahwa padi GAMAGORA 7 dapat tumbuh dengan baik, bahkan di lahan dengan tingkat kesuburan rendah dan ketersediaan air terbatas. Keunggulan umur panen yang lebih pendek memberikan keuntungan bagi petani, karena mereka dapat memanen lebih cepat dan mengurangi risiko kerugian akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
Dengan pengenalan varietas padi ini, mahasiswa KKN UGM berharap petani di Desa Persiapan Pesisir Mas dapat meningkatkan hasil panen mereka dan mengatasi tantangan pertanian yang ada. Varietas ini diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui hasil pertanian yang lebih stabil. Mahasiswa UGM juga berkomitmen untuk terus mendampingi petani dalam mengadopsi inovasi teknologi pertanian demi pertanian yang lebih berkelanjutan di masa depan.